Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) memperkirakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau fed fund rate 5,25-5,50% telah mencapai puncak. Hanya saja masih ada ketidakpastian, berapa lama suku bunga tinggi ini akan dipertahankan ke depannya.
“Suku bunga kebijakan moneter termasuk FFR diperkirakan telah mencapai puncaknya namun masih akan bertahan tinggi dalam waktu lama,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (21/12/2023)
Perry menambahkan, yield obligasi pemerintah negara maju termasuk AS diperkirakan menurun, meskipun masih pada level yang tinggi. Seiring dengan besarnya pembiayaan fiskal dan utang dari pemerintah negara tersebut.
“Kejelasan arah moneter negara maju tersebut mendorong meredanya ketidakpastian pasar keuangan global,” paparnya.
Hal ini turut mempengaruhi aliran modal, di mana besar kemungkinan masuk kembali ke Indonesia (inflow). https://mendapatkankol.com/