Taktik Amazon Jajah China, Xi Jinping Bisa Ketar-Ketir

Jakarta, CNBC Indonesia – Amazon memberi beragam penawaran terbaik bagi para penjual yang berbasis di China. Ini dilakukan demi menangkis persaingan yang makin meningkat dengan toko online lain seperti Temu dan Shein. 

Dalam sebuah konferensi pada awal pekan ini, Amazon mengatakan pihaknya berencana membuka pusat inovasi di dekat Shenzhen. Kota itu dikenal sebagai pusat perusahaan teknologi dan e-commerce yang kerap disebut Silicon Valley-nya China.

Mengutip CNBC International, Amazon berjanji akan mempromosikan penjual di kawasan Asia-Pasifik dalam peluncuran produk, pembangunan branding, dan digitalisasi.

Raksasa Amerika Serikat (AS) itu juga memberi akses ke penjual China ke layanan rantai pasokan end-to-end. Penawaran ini memungkinkan pedagang untuk memindahkan barang dari pabrik di luar negeri dan mengisinya kembali di Amazon dan saluran lainnya dalam satu tempat.

Beberapa petinggi Amazon turut hadir dalam konferensi tahunan untuk para penjual di China, dan berhasil menarik ribuan pedagang dari wilayah tersebut.

Meskipun Amazon tidak lagi beroperasi di China, negara tersebut telah menjadi pusat bagi bisnis yang ingin memasarkan produk mereka ke basis pelanggan global Amazon. Pada satu waktu, hampir setengah dari penjual teratas Amazon berbasis di China, menurut Marketplace Pulse.

Amazon mengatakan pada tahun 2023 jumlah barang yang berasal dari China tumbuh lebih dari 20% dari tahun ke tahun, sementara jumlah penjual China dengan penjualan lebih dari US$10 juta meningkat 30%.

Sementara itu, persaingan ketat di kawasan ini muncul dari Temu, yang dimiliki oleh raksasa teknologi China, PDD Holdings, dan Shein yang didirikan di China namun mulai tahun lalu memindahkan kantor pusatnya ke Singapura.

Shein yang hanya fokus pada fashion dan aksesoris saja, mulai awal tahun ini melebarkan sayap dengan menawarkan lebih banyak variasi produk, mulai dari elektronik hingga peralatan rumah tangga. Beberapa pedagang Amazon mulai berjualan di Shein dalam beberapa bulan terakhir.

Pada akhir bulan November, Shein mengajukan IPO secara rahasia di Amerika Serikat. Meskipun pencatatan tersebut dapat memperluas popularitas Shein di AS dan secara global, perusahaan tersebut menghadapi pengawasan ketat atas dampaknya terhadap lingkungan, hubungannya dengan China, dan tuduhan bahwa perusahaan tersebut menggunakan kerja paksa dalam perusahaannya. Perusahaan ini terakhir bernilai US$66 miliar.

Sementara Temu, menawarkan beragam barang mulai dari pernak-pernik unik hingga barang serupa yang lebih murah dari merek-merek terkenal, memasang iklan Super Bowl awal tahun ini dan sejak itu mengalami ledakan pemasaran.

Pada kuartal keempat, Temu menyumbang 20% hingga 25% tayangan iklan yang dibeli di Google, dibandingkan pada akhir tahun 2022 yang bahkan mendekati nol dalam pemasaran. https://tipatkaiganteng.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*