Ini Jurus Pemerintah Pikat Investor Korea untuk Masuk IKN

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah terus mengebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Target terdekat adalah menggelar upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 mendatang di Istana Kepresidenan baru di IKN.

Di tengah pembangunan yang terus dikebut, pemerintah masih terus membidik investasi dari sektor privat, termasuk dari perusahaan asing, yang ditargetkan bisa berkontribusi sebesar 80% dari total US$ 32 miliar dana yang dibutuhkan untuk membangun IKN.

Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono menyebut bahwa Korea Selatan termasuk negara yang paling tertarik berinvestasi di IKN. Terkenal dengan teknologi canggihnya, Negeri Ginseng berminat untuk membangun smart city di Nusantara, salah satunya dengan membangun sistem agar seluruh kota dapat menggunakan energi secara lebih efisien.

“Kita lihat perusahaan-perusahaan Korea bisa banyak berkontribusi dalam hal teknologi. Saat ini Hyundai juga lagi testing drone yang bisa angkut penumpang,” kata Agung, saat menjadi pembicara dalam workshop bertajuk “Investment Nexus: IKN and The Path Forward for Indonesia and Korea” yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerja sama dengan Korea Foundation, pada Jumat (08/12/2023).

Selain di bidang teknologi, lanjut Agung, perusahaan Korea Selatan juga berminat masuk ke sektor infrastruktur dan konektivitas.

Agung menjelaskan, perusahaan Korea Selatan, Daewoo, saat ini juga sedang melakukan uji kelayakan proyek terowongan bawah laut untuk membangun konektivitas di IKN dengan kondisi geografisnya yang unik. Jika tunnel itu berhasil dibangun, Agung menyebut pembangunan tidak akan merusak alam dan jarak tempuh dari bandara terdekat ke IKN bisa dipangkas secara signifikan. 

Tantangan menggaet investor jelang Pilpres

Sejauh ini, Korea Selatan telah menyerahkan 10 Letter of Intent, yang menyatakan niat dan ketertarikan mereka berinvestasi di IKN. Jumlah Letter of Intent itu menjadikan Korea masuk dalam jajaran Top 5 dalam daftar negara yang tertarik berinvestasi di IKN. 

Meski demikian, Agung mengakui belum ada kerja sama yang berhasil diteken dengan perusahaan dari Negeri K-Pop.

Kondisi ini sebelumnya sudah diungkapkan oleh Ketua KADIN Korea Selatan di Indonesia, Lee Kang Hyun. Dia menyebut posisi Indonesia yang segera menghadapi tahun politik menghadirkan ketidakpastian ekonomi. Banyak investor Korea menahan diri untuk membuat keputusan bisnis penting karena khawatir jika tiba-tiba ada perubahan kebijakan setelah pemerintahan berganti. Lee menambahkan, sikap wait and see investor ini kemungkinan akan berlangsung hingga Juni mendatang.

Menanggapi isu ini, Agung optimistis bahwa Pemilu hanyalah bagian dari proses demokrasi yang akan segera berlalu dan tidak akan sampai mengganggu iklim investasi.

Saat ditanya strategi untuk memikat investor asing, Agung menjawab, “Cara terbaik adalah dengan mengundang mereka datang dan melihat sendiri (IKN), because seeing is believing.” https://saladbiji.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*